Option Health Mr. Hendes

Option Health Mr. Hendes

Senin, 13 Mei 2019

Asuhan Keperawatan Miopi

Kelainan refraksi.
Refraksi adalah keadaan bayangan tidak tegas tidak dibentuk pada retina. Secara umum terjadi ketidakseimbangan sistem penglihatan pada mata sehingga menghasilkan bayangan yang kabur.

Sinar tidak dibiaskan tepat pada retina, tetapi dapat di depan atau I belakang retina dan tidak terletak pada satu titik fokus.

Kalainan refraksi dapat diakibatkan terjadinya kelainan kelengkungan kornea dan lensa, perubahan indeks bias, dan kelainan panjang sumbu bola mata.

Kelainan refraksi terdiri dari :
1. Miopi
2. Hipermetropi
3. Astigmatisma

Miopia
Miopia disebut rabun jauh karena berkurangnya kemampuan melihat jauh tapi dapat melihat dekat dengan lebiih baik.

Miopia terjadi jika kornea (terlalu cembung) dan lensa (kecembungan kuat) berkekuatan lebih atau bola mata terlalu panjang sehingga titik fokus sinar yang dibiaskan akan terletak didepan retina.

1. Pengertian miopia
Menurut Ilyas, 2003
Mata disebut sebagai mata pelihat dekat, ini disebabkan susunan lensa terlalu kuat membiaskan sinar atau karena bola mata terlalu lonjong.
Menurut Guyton, 2000
Mata miopia disebut pelihat dekat penderita miopia dapat melihat benda dekat dengan sangat jelas, sedangkan untuk benda yang terletak jauh tidak difokuskan.
Menurut Syafa, 2010
Mata adalah suatu kelainan refraksi di mana cahaya peralet yang memasuki mata secara keseluruhan dibawa menuju focus didepan retina.
Miopia, yang umumnya disebut sebagai kabur jauh/ terang dekat.
Menurut Yayan A. Israr, 2010
Miopi adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk kemata jatuh di depan retina pada mata yang istirahat (tanpa akomodasi) gambaran kelainan pemokusanan cahaya didepan retina.

2. Penyebab miopia
Penyebab miopia belum diketahui secara pasti, ada beberapa keadaan yang dapat menyebabkan timbulnya seperti:

  • alergi, gangguan endokrin, 
  • kekurangan makanan, 
  • herediter, 
  • kerja dekat yang berlebihan dan 
  • kekurangan zat kimia (kurang kalsium dan kekurangan vitamin A).
Menurut ilyas ada beberapa faktor penyebab Miopi diantaranya:
  1. Bola mata panjang pada posterior anterior axialis;
  2. Lensa membesar pada katarak stadium II;
  3. Cornea lebih cembung dari pada normal disebut miopia carvatur; dan
  4. Pada penderita DM dimana corpus vitreus mengandung kadar gula tinggi.
3. Klasifikasi miopi
Miopi dibagi berdasarkan beberapa karakteristik sebagai berikut:
Menurut jenis kelainannya, Vaughan membagi miopia menjadi:
  1. Miopi aksial, dimana diameter antero-posterior dari bola mata lebih panjang dari pada panjang dari normal;
  2. Miopi kurvartu,yaitu adanya peningkatan curvature kornea atau lensa; dan
  3. Miopi indeks, terjadi peningkatan indeks biasa pada cairan mata.
Menurut perjalan penyakitnya miopi dibagi atas:
  1. Miopi stasioner yaitu yang menetap setelah dewasa;
  2. Miopi progeresif, yaitu miopi yang bertambah terus pada usia dewasa akibat bertambah panjangnya bola mata;
  3. Miopi maligna, yaitu keadaan yang lebih berat dari miopi progeresif, yang dapat mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan (Ilyas, 2005).
Berdasarkan sifat
1. Miopi simplex.
Sering dijumpai pada umur muda dan bersifat menetap dan tidak menimbulkan kelainan pada fundus.
2. Miopi progressive.
Minus terus bertambah sehingga bisa terjadi gangguan pada choroid disebur juga miopi degenerasi, tidak bisa mencapai 6/6.
3. Miopi maligna.
Lebih cepat choroid miopi degeneration.

Miopi berdasarkan berat ringan

  1. Miopi ringan;
  2. Sangat ringan, apabila dapat dikoreksi dengan kaca mata 0.25 s/d 1.0D;
  3. Ringan, apabila dapat dikoreksi dengan kaca mata -1 s/d -3 D;
  4. Miopi sedang dapat dikoreksi dengan kaca mata -3 s/d -6;
  5. Miopi tinggi dapat dikoreksi dengan kaca mata -6 s/d -10 D; dan
  6. Miopi berat dapat dapat dikoreksi dengan kacamata > -10 D
4. Tanda dan Gejala Miopia
Pasien miopi mempunyai Pangtum Remotum (titik terjauh yang masih dilihat jelas) yang dekat sehingga mata selalu dalam atau berkedudukan konvergensi yang akan menimbulkan keluhan astenopia konvergensi.

Ilyas 2003 mengatakan, bila kedudukan mata ini menetap, maka penderita akan telihat juling ke dalam atau esotropia.

Etiologi
1. aksial :
  • Aksis memanjang
2. Refraktif :
  • Kelainan lensa, misalnya bisa lensa cembung pada katarak;
  • Cairam mata meningkat; dan
  • Kelainan cornea, misal keratotonus.
Gambaran klinik
1. Subyektif
  • Bila melihat dekat jelas, tapi melihat jauh kabur;
  • Bila miopia cukup tinggi, penderita harus membaca dekat sekali yang menyebabkan astheno vergens; dan
  • Pada miopi aksial, korpus vitreus mencair, dan mengalami degenerasi (Vitrous foatus) sehingga penderita terkadang melihat bintik-bintik/ titik-titik.
2. Obyektif
  • CO A dalam;
  • Pupil midriasis;
  • Retina harus mengisi ruang yang lebih luas, sehingga atropi, dan koroid menjadi lebih jelas pada funduskopi dengan gambaran kulit seperti kulit macan.
Gejala miopi terbagi menjadi dua yaitu :
Gejala Subjektif :
  1. Akibat sinar dari suatu objek jauh difokuskan di depan retina, maka penderita miopia hanya dapat melihat jelas pada waktu melihat dekat, sedangkan pengglihatan jauh akan kabur;
  2. Keluhan astenopia, seperti sakit kepala yang dengan sedikit koreksi dari miopinya dapat disembuhkan;
  3. Kecendrungan penderita untuk menyipitkan mata waktu melihat jauh untuk mendapatkan efek “pinhole” agar dapat melihat dengan lebih jelas; dan
  4. Penderita miopia biasanya suka membaca dekat, sebab mudah melakukannya tanpa usaha (Slone, 1979).
Gejala objektif :
Miopi Simplex
  1. Pada segmen anterior ditemukan bilik mata yang dalam dan pupil yang relatif lebar. Kadang-kadang bola mata ditemukan agak menonjol.
  2. Pada segmen posterior biasanya terdapat gambaran yang normal atau dapat disertai kresen miopi yang ringan disekitar papil saraf optik.
Miopi Patologi
Gambaran pada segmen anterior serupa dengan miopi simple.

Gambaran yang ditemukan pada segmen posterior berupa kalainan-kelainan pada:
  1. Korpus vitreum;
  2. Papiler saraf optic;
  3. Makula;
  4. Retina terutama pada bagian temporal; dan
  5. Seluruh lapisan fundus yang tersebar luas berupa penipisan koroid dan retina.
Penatalaksanaan
Berikan lensa spheris negatif (-) terkecil, yang memberikan visus terbaik.

1. Hipermetropi
Yaitu sinar sejajar tanpa akomodasi akan dibias ke belakang retina

Etiologi
1. Sebab Aksial
  • Mata terlalu kecil sehingga sumbu mata pendek; dan
  • Mata normal, tapi retina terlepas.
2. Sebab Refraktif
  • Sebab pada kornea (keratitis, lekoma)
  • Sebab pada lensa (Katarak afhakia)
  • Sebab pada cairan mata
Gambaran Klinik
Secara subyektif mata terasa lelah, karena penderita hipermetropi harus berakomodasi terus menerus, supaya penglihatan jelas. (Asthenopia Accomodative)
Gejala lainnya :
  • Ngantuk, pegal, pusing, sakit kepala.
Penatalaksanaan
Dengan lensa sferis positif (+) terbesar, yang memberikan penglihatan terbaik tanpa akomodasi

2. Astigmatisma
Bila sinar sejajar tidak dibias pada satu titik, tapi dibias pada banyak titik, dan tidak terletak pada satu aksis/ tidak teratur, maka disebut astigmatismus ireguler.

Bila tiap bidang mempunyai titik tepi sendiri, tapi semua terletak pada aksis, disebut astigmatismus reguler.

Etiologi
  1. Kelainan Kornea, superfisialis/ profunda
  2. Kelainan lensa.
Penatalaksanaan
  1. Kelainan kornea Superfisialis diatasi dengan lensa kontak;
  2. Kelainan kornea Profunda  hanya diatasi dengan mengganti tebalnya kornea dengan suatu kornea yang jernih (Keratoplastik perforata); dan
  3. Kelainan lensa diatasi dengan ekstraksi lentis.

Pengobatan Miopia
Pengobatan miopi terdapat beberapa cara, yaitu:

Kacamata
Pada pasien miopi ini diperlukan lensa kaca mata baca tambahan atau lensa eddisi untuk membaca dekat yang berkuatan tetentu.

Pengobatan pasien dengan dengan miopi adalah memberikan kaca mata sferis negative terkecil yang memberikan ketajaman penglihatan maksimal 33 cm.

Bila pasien dikoreksi dengan – 3.0 D memberika tajam penglihatan 6/6, dan demikian memberikan istirahat mata dengan baik sesudah dikoreksi (Ilyas, 2003).

Lensa kontak
pengobatan biasanya ditolong dengan kacamata rangkap dan harus melakukan terapi dengan cara menggunakan lensa eddisi untuk membaca dekat.

Untuk jarak baca 33 cm, bila jarak berubah maka pemberian lensa juga berubah.

Pada umur 40 tahun lensa masih dapat mengembang, tetapi sangat menurun.

Pada umur 60 tahun, lensa menjadi sclerosic semua. Jadi pemberian lensa addisi tergantung pada pada jarak baca dan umur pederita.

Bifokus adalah kacamata yang digunakan untuk mengatasi presbiopia.

Kacamata ini memeliki 2 lensa, yaitu untuk membaca dipasang dibawah dan untuk melihat jarak jauh dipasang diatas.

Jika pelihat jarak jauh masih baik, bisa digunakan kacamata untuk baca yang dijual bebas.

Bedah Keratorefraktif
Bedah keratorefraktif mencakup serangkai metode untuk mengubah kelengkungan permukaan anterior bola mata diantaranya adalah keratomi radial, keratomileusis keratofikia, epiakerarfikia.

Cara Meningkatkan Kesehatan Mata
Periksa mata setiap 12 bulan
Masalah penglihatan yang tidak ditangani akan berkembang semakin parah, dan memakai lensa kontak atau kacamata yang tidak lagi cocok untuk anda dapat menyebabkan masalah penglihatan.

Di musim panas pakailah kacamata hitam
Sinar ultra violet dapat membuat kerusakan serius pada mata. Kacamata yang baik dapat mencengah hal ini. Ketika membeli kacamata, pastikan yang dapat memantulkan paling tidak 98% radiasi ultra violet.

Makanlah nutrisi yang baik untuk anda dan mata anda
Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa vitamin dan kelompok antioksida dan dapat mencegah, atau paling tidak memperlambat degerasi macula dan pertumbuhan katarak.

Nutrisi yang baik bagi tubuh juga baik untuk mata.

Jika anda membaca atau berkerja menggunakan computer, pastikan cahayanya tepat
Bekerja dengan cahaya minim dapat menyebabkan kelelahan mata, tapi cahaya yang terlalu terang juga tidak baik.

Arah cahaya terbaik jika bekerja menggunakan computer adalah dari lampu meja bercahaya lembut dari arah samping.

Kurangi tingkat terang (brightness) monitor. Warna memang jadi tak terlalau tajam, tapi mata akan jadi lebih nyaman.

Istirahatkan mata anda
Hampir semua orang merasakan mata mereka jadi tidak nyaman setalah duduk seharian di depan layar computer.

Hal ini disebabkan mata jadi kering. Satu hal yang bisa dilakukan adalah menutup mata Anda dan menghitung sampai 5 sebelum membukanya kembali.

Hal lainnya adalah berpaling dari layar monitor dan focus pada sebuah objek yang jauh, sesering mungkin.

Cari lensa kontak dengan kualitas baik
Tidak semua lensa kontak sama. Ada yang aman untuk mata Anda, dan ada juga yang berisiko merusak mata. Untuk melihat referensi tentang lensa kontak.

Jika memakai lensa kontak, rawatlah dengan baik
Lensa kontak tindakalah begitu meropotkan, tapi anda juga takdapat mengbaikan kebersihannya.

Setiapa kali akan atau melepasakan lensa kontak anda, bilaslah.

Anda juga harus mengganti caiarannya, ketika anda menaruh ditempatnya waktu anda tidur dimalam hari.

Pakailah lensa kontak sesuai jadwal yang disarankan
Ada orang yang berbuat hemat dengan memakai lensa kontak lebih lama daripada yang dimaksudkan. Ini bukanlah hal yang baik.

Meskipun kualitas lensanya tidak akan berkurang, tumpukan protein dapat menghaburkan penglihtan anda.

Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah, semangkin lama anda memakai lensa kontak anda, semangkin tinggi resiko mata anda terkena infeksi (Kesehatan Mata, 2009).
☆☆☆☆☆
ASUHAN KEPERAWATAN KELAINAN REFRAKSI
(MIOPIA)
1. Pengkajian
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan pandangannya kabur pada jarak jauh dan jelas pada jarak dekat
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke RS dengan keluhan pandangan kabur pada jarak jauh dan jelas pada jarak dekat, klien mengatakan padangan kabur setiap saat.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan, sebelumnya belum pernah mengalami hal seperti ini.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
klien mengatakan ibu klien mengalami hal yang sama seperti yang dialami klien.
e. Riwayat Kebiasaan
lien mengatakan sering membaca buku dengan jarak yang sangat dekat dan dalam keadaan tidak terlalu terang.

2. Pemeriksaan Diagnostik
Kartu snellen mesin telebinokuler (tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan):
Mungkin terganggu dengan kerusakan kornea lensa aquous atau vitreus humor, kesalahan refraksi atau penyakit syaraf atau penglihatan keretina atau jalan optik.

3. Diagnosa
Gangguan persepsi sensori penglihatan b.d gangguan penerimaan: gangguan status organ ditandai dengan kehilangan lapang pandang progresif.

4. Interfensi
Koreksi mata miopi dengan memakai lensa minus atau ngatif ukuran teringan yang sesuai untuk mengurangi kekuatan daya pembiasan di dalam mata.
Tujuan:
Bayang jatuh tepat pada retina agar penglihatan tampak jelas.

5. Implementasi
Dilakukan pada satu mata secara bergantian, biasanya dimulai dari mata kanan lalu mata kiri. Dilakukan setelah tajam penglihatan dilakukan dan diketahui terdapat kelainan refraksi.

Caranya adalah :
  1. Pasien duduk dengan jarak 6 meter dari karti snellen;
  2. Satu mata ditutup, dengan mata yang terbuka pasien diminta membaca dari baris terkecil yang masih bisa terbaca.
  3. Pada mata yang terbuka letakkan lensa negatif (-) 0,50 untuk menghilangkan akomodasi pada saat pemeriksaan.
6. Evaluasi
Subjektif 
Klien mengatakan bisa melihat jelas dengan memakai lensa negatif skala 0,50.
Objektif
Klien membaca buku dengan jarak yang pas (30 cm)
☆☆☆☆☆
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar